Saham Berapa Persen

Saham Berapa Persen

Sumber Keuntungan Investasi Saham

Dengan memilih saham sebagai instrumen saham setidaknya kamu bisa mendapatkan dua sumber keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu capital gain dan dividen.

Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kondisi harga beli lebih rendah dibandingkan dengan harga ketika dijual.

Kamu membeli saham perusahaan ABCD pada harga Rp1000 sebanyak 5 lot

Harga beli 1 lot = Rp2.000 x 100 lembar

Harga beli 5 lot = Rp100.000 x 5

Jadi, harga beli 5 lot saham ABCD = Rp500.000

Setelah 1 bulan, Kamu menjual seluruh saham ABCD yang dimiliki pada harga Rp1.500

Harga jual 1 lot = Rp1.500 x 100

Harga jual 5 lot = Rp 150.000 x 5 =  Rp 750.000

Jadi, harga jual saham ABCD = Rp 750.000

Capital gain = Rp750.000 – Rp 500.000 = Rp250.000

Sehingga keuntungan saham yang kamu dapatkan (capital gain) saat menjual saham ABCD adalah Rp250.000.

Namun di sisi lain, berinvestasi saham juga memiliki risiko capital loss. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain. Capital loss adalah kerugian yang terjadi ketika kamu menjual saham pada saat harganya turun atau harga lebih rendah dibandingkan membeli.

Oleh karena itu, kamu perlu hati-hati ketika melakukan transaksi saham sehingga berinvestasi pada saham kurang cocok jika dilakukan oleh investor pemula terutama yang memiliki profil risiko risk averse (menghindari risiko/konservatif).

Dividen merupakan pendapatan perusahaan yang dibagikan pada para pemegang saham secara regular. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kamu menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama (tidak diperjual-belikan) atau memiliki saham sebelum cum date.

Cum date atau singkatan dari cumulative date merupakan tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan tertentu karena memiliki saham tersebut. Pembagian dividen perusahaan berbeda-beda yaitu dilakukan setiap 1 tahun sekali, 1 tahun 2 kali, atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.

Lalu, sekarang kamu pasti bingung apakah harus memilih trading saham atau investasi jangka panjang. Keduanya pun punya keuntungan dan risikonya masing-masing. Jadi, kamu bisa memilihnya sesuai dengan karakteristik.

Jika ingin punya penghasilan yang cepat, kamu bisa memilih trading saham. Jika ingin punya keuntungan yang banyak dalam waktu sekaligus, kamu bisa memilih investasi jangka panjang.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Buka dari QuBisa App, banyak penawaran menarik!

Kalau anda menyimpan saham untuk jangka panjang (diatas 1 tahun), anda tidak harus menunggu saham anda naik untuk mendapatkan keuntungan. Kalau anda investasi pada perusahaan-perusahaan yang rajin bagi dividen, maka setiap tahun anda berhak mendapatkan dividen perusahaan.

Sehingga anda bisa mendapatkan passive income dari investasi jangka panjang. Pertanyaannya: Berapa keuntungan dari dividen saham yang bisa anda dapatkan? Apakah dividen bisa dijadikan untuk dividend for living?

Pada pos ini, kita akan membahas potensi keuntungan yang bisa anda dapatkan dari dividen saham. Setiap perusahaan membagikan dividen dengan nilai dividen per saham yang berbeda-beda.

Semakin bagus kinerja perusahaan, semakin profitabilitas, semakin mapan kinerja fundamental, perusahaan pasti akan membagikan dividen dengan nominal lebih besar, dan tentunya konsisten.

Di pos ini, kita coba gunakan ilustrasi membeli saham Bank BCA (BBCA) dengan tujuan untuk mendapatkan dividen. Kenapa kita pilih saham BCA?

Karena BBCA adalah salah satu perusahaan blue chip yang rajin bagi dividen, termasuk rajin dividen interim. Dividen saham BBCA relatif lebih besar dibandingkan dividen mayoritas perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga saham BBCA ada di kisaran 30.000 per lembar saham. Artinya untuk membeli 1 lot saham BBCA, anda membutuhkan modal sekitar Rp3 juta. BBCA membagikan dividen 2 kali setahun, di mana dividen tahunannya sekitar Rp450 per saham, dan dividen interim sekitar Rp98 per saham.

Nilai dividen BBCA bisa naik ataupun turun tergantung dengan fundamental BBCA (Biasanya juga bisa dipengaruhi kondisi ekonomi). Oke, kita akan gunakan beberapa ilustrasi...

ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 50 JUTA

Kalau anda punya modal Rp50 juta dan harga saham BBCA saat ini adalah Rp30.000, maka anda bisa mendapatkan 16 lot saham BBCA (Rp30.000 x 16 lot x 100 lembar saham). Jika dividen tahunan BBCA sebesar Rp450, dan dividen interim sebesar Rp98, maka dividen yang anda terima sebesar:

Dividen tahunan = Rp450 x 16 lot x 100 lembar saham: Rp720.000

Dividen interim = Rp98 x 16 lot x 100 lembar saham: Rp156.800

Dividen total = Rp876.800 (Dividen total selama 1 tahun)

ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 100 JUTA

Kalau anda punya modal Rp100 juta, dan harga saham BBCA Rp30.000, maka anda bisa mendapatkan 33 lot saham BBCA (Rp30.000 x 33 lot x 100 lembar saham). Apabila dividen tahunan BBCA Rp450 dan dividen interim Rp98, maka dividen yang anda terima sebesar:

Dividen tahunan = Rp450 x 33 lot x 100 lembar saham: Rp1.485.000

Dividen interim = Rp98 x 33 lot x 100 lembar saham: Rp323.400

Dividen total = Rp1.808.400 (Dividen total 1 tahun)

ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 300 JUTA

Jika modal anda 300 juta, dengan asumsi harga saham BBCA Rp30.000, maka anda bisa mendapatkan 100 lot saham BBCA, sehingga jika dividen tahunan sebesar Rp450 dan dividen interim Rp98, maka dividen total yang anda terima adalah:

Dividen tahunan = Rp450 x 100 lot x 100 lembar saham = Rp4.500.000

Dividen interim = Rp450 x 100 lot x 100 lembar saham = Rp980.000

Dividen total = Rp5.480.000 (Dividen total 1 tahun)

ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 500 JUTA

Jika modal anda Rp500 juta dan harga saham BBCA Rp30.000, anda bisa mendapatkan 166 lot saham BBCA (Rp30.000 x 1oo lembar saham x 166 lot). Jadi dividen yang anda dapatkan selama 1 tahun adalah:

Dividen tahunan = Rp450 x 166 lot x 100 lembar saham: Rp7.470.000

Dividen interim = Rp98 x 166 lot x 100 lembar saham: Rp1.626.800

Dividen total =Rp9.096.800 (Dividen total selama 1 tahun)

ILUSTRASI DIVIDEN MODAL 1 MILIAR

Kalau anda punya modal Rp1 miliar, dengan asumsi harga saham BBCA Rp30.000, maka anda bisa mendapatkan 333 lot saham BBCA. Maka potensi dividen yang akan anda dapatkan adalah:

Dividen tahunan: Rp450 x 333 lot x 100 lembar saham: Rp14.985.000

Dividen interim: Rp98 x 333 lot x 100 lembar saham: Rp3.263.400

Dividen total: Rp18.248.400 (Dividen total 1 tahun)

Itulah ilustrasi keuntungan dividen yang bisa anda dapatkan, dengan asumsi anda membeli saham BBCA untuk investasi. Tentu saja, nilai dividen tidak akan sama setiap tahun, karena nilai dividen BBCA juga pasti berubah-ubah.

Selain itu, kalau anda investasi saham di perusahaan lain, nominal dividennya pasti juga berbeda. Intinya, cara menghitung keuntungan dividen kurang lebih sama seperti cara diatas. Anda tinggal menyesuaikan saham apa yang anda beli.

Apakah dengan dapat dividen dari saham, maka keuntungannya dapat dikatakan besar? Kita coba ambil satu contoh, di mana anda investasi saham BBCA dengan modal Rp300 juta. Keuntungan dividen yang anda dapatkan setiap tahun adalah Rp5.480.000.

Per bulan, anda akan mendapatkan dividen sebesar Rp456.667. Uang sebesar Rp456.667 tentu masih jauh dari cukup untuk dividend for living.

Kalaupun anda punya duit Rp1 miliar dan investasi di saham BBCA, maka dividen per tahun yang anda terima adalah Rp18.248.400. Kalau dibagi 12 (per bulan), berarti setiap bulan anda "hanya" menerima Rp1.520.700.

Apakah uang Rp1.520.700 bagi anda cukup untuk dividend for living? Mengingat biaya kebutuhan zaman sekarang juga nggak murah.

Jadi kalau anda ingin dividend for living, memang jumlah saham yang anda investasikan harus SUPER BESAR. Bahkan dengan modal Rp1 miliar pun, keuntungan dividen anda per bulan masih dibawah Rp2 juta per bulan.

Pos ini menjawab pertanyaan rekan-rekan yang ingin investasi saham dengan tujuan dividend for living. Buat yang ingin dividend for living, anda harus punya duit besar dulu. Bahkan modal anda harus jauh diatas Rp1 miliar.

Maka dari itu, kalau anda ingin investasi dengan tujuan dapat dividen dan modal anda belum terlalu besar, saran saya jadikan passive income dividen sebagai penghasilan tambahan, jangan sebagai penghasilan utama. Buat enjoy saja.

Karena kalau cuma bergantung dari dividen dengan modal yang belum terlalu besar, biaya kebutuhan anda tidak akan terpenuhi. Toh, jika anda dapat passive income setiap tahun, katakanlah dengan modal Rp300 juta anda dapat passive income sebesar Rp456.667, itu sudah sangat memuaskan.

Atau kalau modal anda Rp50 juta, dan dividen BBCA per tahun yang anda dapatkan sebesar Rp876.800 dan per bulan anda dapat Rp73.000, nonimal tersebut juga sudah cukup bagus, daripada anda hanya mendiamkan uang Rp50 juta yang anda punya.

Ajaib.co.id – Investasi saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan paling banyak, terutama untuk investasi jangka panjang. Banyak yang penasaran berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang ini. Untuk kamu yang pemula, mungkin kamu masih kebingungan beda dari investasi jangka panjang dan jangka pendek. Jadi, kita akan membahasnya sedikit.

Harus tahu analisis fundamental

Analisis fundamental berbeda dengan analisis teknikal yang digunakan di trading saham. Sebelum memilih membeli sebuah saham, kamu perlu memeriksa laporan keuangan dari emiten saham tersebut.

Kamu harus bisa membaca apakah perusahaan tersebut memiliki keuangan yang sehat dan bisa bertahan sampai beberapa waktu ke depan. Lalu, apakah perusahaan tersebut memiliki profit yang nyata, dan yang terpenting utangn yang dimilikinya harus dalam batas wajar.

Tahu analisis teknikal

Analisis teknikal ini harus kamu kuasai bahkan sebelum memutuskan masuk ke dunia trading saham. Analisis teknikal bisa membuatmu tahu kapan waktu yanh tepat untuk membeli dan menjual saham. Cara mempelajarinya kamu perlu membaca buku tentang analisis teknikal dan mengikuti seminar atau workshop trading saham.

Investasi saham (jangka panjang)

Investasi jangka panjang punya strategi yang berbeda dengan trading saham. Praktiknya saja berbeda. Ketika kamu memulai investasi saham jangka panjang, kamu mendiamkan modalmu itu di sebuah perusahaan dalam kurun waktu lebih dari setahun.

Untuk mendapatkan keuntungan kamu perlu menjual saham tersebut ketika harganya naik. Jadi, di sini kamu menunggu momen yang pas. Inilah strategi yang diperlukan.

Keuntungan berlipat-lipat ketika berhasil memilih saham yang tepat

Seperti yang sudah disebutkan di atas, investasi saham jangka panjang bisa dipraktekkan dengan mendiamkan sebuah saham dalam waktu yang lama. Tidak terpengaruh harga saham itu akan turun atau akan naik.

Tapi tentunya kamu punya target bahwa harga saham itu harus naik signifikan dibandingkan ketika pertama kali kamu membelinya. Berapa persen naiknya sukar diprediksi, tapi bisa memberikanmu kejutan.

Sangat mungkin sekali sebuah saham dengan harga Rp300, ketika kamu tunggu sampai 5 tahun, harganya naik jadi Rp30.000. Berapa persen kenaikannya? Sangat banyak, bukan?

Belum lagi dividen yang akan kamu dapatkan dari perusahaan. Untuk itulah kamu perlu menemukan perusahaan yang tepat. Jadi, berapa persen keuntungan ideal saham jangka panjang? Tidak bisa ditentukan dengan perhitungan biasa.

Investasi trading saham (jangka pendek)

Investasi saham jangka pendek bisa kita kenal juga dengan trading saham. Trading saham merupakan kegiatan menjual dan membeli saham yang dilakukan harian. Itu artinya kamu melakukan kegiatan ini setiap hari untuk mendapatkan keuntungan.

Namun, kegiatannya memang tidak sesederhana membeli, lalu menjual. Agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu harus membeli ketika harganya murah, lalu menjual ketika harganya naik.

Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi. Jadi, kamu harus bisa memilih saham dengan jeli, dan strategi yang harus diperhatikan seperti ini.

Semakin banyak modal, semakin banyak keuntungan yang didapatkan

Di investasi saham sebenarnya tidak dibatasi berapa modal yang ingin kamu keluarkan, tapi semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak keuntungan yang bisa kamu miliki.

Memasang target yang realistis

Ketika memutuskan untuk trading saham kamu perlu memasang target. Namun, target ini tidak bisa sembarangan target, yang artinya kamu perlu realistis dalam menentukan keuntungan yang ingin didapat.

Berapa persen keuntungannya? Itu terserah kamu. Mendapatkan keuntungan antara 3 hingga 5 % saja sudah cukup bagus jika kamu bisa konsisten meraihnya setiap hari.

Walaupun bisa mendapatkan keuntungan setiap hari, kamu harus tetap bersabar karena ini bukan sekadar kegiatan main-main. Di trading saham pun kamu tidak bisa langsung mendapatkan hasil yang banyak. Harus bersabar menunggu sampai targetmu tercapai.

Anda mungkin ingin melihat